Senin, 20 April 2009

Cara Pemecahan Masalah Penjumlahan Bilangan Bulat dalam Pembelajaran Matematika dengan Metode Kumon

Rosalia Dwi Hastuti, 2007. Cara Pemecahan Masalah Penjumlahan Bilangan Bulat dalam Pembelajaran Matematika dengan Metode Kumon. Skripsi. Program Studi Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.


ABSTRAK

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif yang bertujuan untuk mengungkapkan: (a) cara-cara pemecahan masalah subjek dalam mempelajari topik penjumlahan bilangan bulat dengan metode Kumon, (b) respon subjek ketika memecahkan masalah penjumlahan bilangan bulat dalam pembelajaran matematika dengan metode Kumon.

Subjek penelitian ada 2 orang siswa kelas VII SMP, seorang laki-laki dan seorang perempuan yang dipilih secara sengaja. Data berupa cara pemecahan masalah dan respon afektif selama proses pembelajaran berlangsung. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan pengamatan secara langsung ketika proses pembelajaran berlangsung, perekaman video yang dilakukan oleh satu teman peneliti, dan hasil pekerjaan lembar kerja siswa, serta dengan diskusi dan wawancara antara peneliti dan subjek secara individual. Tugas ada 8 lembar kerja yang harus dikerjakan oleh masing-masing subjek, tiap lembar kerja berkaitan dengan penjumlahan bilangan bulat untuk siswa kelas VII SMP semester 1. Data dianalisis dengan langkah-langkah yaitu: (i) transkripsi, (ii) penentuan topik-topik data, (iii) penentuan kategori-kategori data, (iv) penarikan kesimpulan.

Hasil penelitian berupa cara-cara pemecahan masalah penjumlahan bilangan bulat dalam pembelajaran matematika dengan metode Kumon, yaitu dengan: a) garis bilangan, b) mengisikan pada sel tabel penjumlahan, c) dipikir dalam hati (menjumlahkan di dalam pikiran), (d) penjumlahan bersusun, (e) vi pengurangan bersusun, (f) pengurangan bersusun, nilai angka yang lebih besar dikurangi nilai angka yang lebih kecil tanpa memandang dahulu tanda di depan angka yang dikurangi ataupun angka pengurangnya (negatif atau positif), tanda digunakan kembali pada angka hasil pengurangan sesuai dengan tanda di depan angka yang dikurangi. Subjek mulai menunjukkan respon afektifnya dalam perilaku yang mereka lakukan yang menunjukkan perasaan cukup senang, walaupun belum terlihat secara jelas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar