Kamis, 23 April 2009

Model-model Penelitian Tindakan Kelas

Berdasarkan pendapat Oja dan Smulyan (1989), Wibawa (2003) membedakan adanya empat model penelitian tindakan kelas ( PTK), yaitu:
a. Guru sebagai peneliti;
b. PTK kolaboratif;
c. PTK simultan-terintegrasi;
d. PTK administrasi sosial eksperimental.

Model Guru Sebagai Peneliti
Guru sebagai peneliti memiliki ciri penting yaitu sangat berperannya guru itu sendiri dalam proses PTK. Dalam bentuk ini tujuan utama PTK ialah untuk meningkatkan praktek-praktek pembelajaran di kelas di mana guru terlibat secara penuh dalam proses perencanaan, aksi (tindakan), dan refleksi. Dalam bentuk penelitian yang demikian, guru mencari problema sendiri untuk dipecahkan melalui penelitian seperti ini, peranannya tidak dominan. Sebaliknya keterlibatan pihak lain dari luar hanya bersifat konsultatif dalam mencari dan mempertajam persoalan-persoalan pembelajaran yang dihadapi oleh guru yang sekiranya layak untuk dipecahkan melalui PTK.

Model PTK Kolaboratif
PTK kolaboratif melibatkan beberapa pihak baik guru, kepala sekolah, maupun peneliti lain (misalnya dosen LPTK) secara serentak dengan tujuan untuk meningkatkan praktek pembelajaran, menyumbang pada perkembangan teori, dan peningkatan karier guru. PTK selalu dirancang dan dilaksanakan oleh tim yang terdiri dari guru, peneliti, dan atau kepala sekolah. Hubungan antara guru dan dosen bersifat kemitraan, sehingga mereka dapat duduk bersama untuk memikirkan persoalan-persoalan yang akan diteliti; mereka secara bersama bertindak sebagai inovator.

Model PTK Simultan-terintegrasi
PTK simultan-terintegrasi mempunyai dua tujuan utama: memecahkan persoalan praktis dalam pembelajaran, dan juga untuk menghasilkan pengetahuan yang ilmiah dalam bidang pembelajaran di kelas. Dalam PTK ini, guru dilibatkan pada proses penelitian kelasnya, terutama pada aspek aksi dan refleksi terhadap praktek-praktek pembelajaran dikelas. Meskipun demikian, persoalan-persoalan pembelajaran yang diteliti datang dan diidentifikasikan oleh peneliti dari luar. Jadi dalam bentuk ini guru bukan inovator dalam penelitian ini. Sebaliknya yang mengambil posisi inovator adalah peneliti lain di luar guru.

Model PTK Administrasi Sosial-eksperimental
PTK administrasi sosial eksperimental lebih menekankan dampak kebijakan dan praktek. Dalam bentuk ini guru tidak dilibatkan dalam perencanaan, aksi, dan refleksi terhadap praktek pembelajarannya sendiri di dalam kelas. Jadi guru tidak banyak memberikan masukan pada proses penelitian. Tanggung jawab penuh pelaksanaan PTK terletak pada pihak luar, meskipun obyek penelitian itu terletak di dalam kelas tertentu.

Susento
6 April 2009

Tidak ada komentar:

Posting Komentar