Pengembangan Profesi Guru dan Karya Tulis Ilmiah
Oleh: Suhardjono (Anggota tim penilai Karya Tulis Ilmiah guru dan pengawas.)
http://ptkguru.wordpress.com/2008/05/20/karya-tulis-ilmiah-dan-pengembangan-profesi-guru/
Ada dua macam penelitian yang dapat dilakukan guru di dalam kelas:
- penelitian eksperimen,
- penelitian tindakan kelas (PTK).
Penelitian eksperimen atau PTK lebih diharapkan dilakukan guru dalam upayanya menulis KTI karena:
- Merupakan laporan dari kegiatan nyata yang dilakukan para guru di kelasnya dalam upaya meningkatkan mutu pembelajarannya. Ini berbeda dengan KTI yang berupa laporan penelitian korelasi, penelitian deskriptif, ataupun ungkapan gagasan, yang umumnya tidak memberikan dampak langsung pada proses pembelajaran di kelasnya;
- Dengan melakukan kegiatan penelitian tersebut, maka para guru telah melakukan salah satu tugasnya dalam kegiatan pengembangan profesinya.
Penelitian eksperimen dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi atau data tentang akibat dari adanya suatu treatment atau perlakuan. Penelitian eksperimen dilakukan untuk mengetes suatu hipotesis dengan ciri khusus:
- adanya variabel bebas yang dimanipulasi,
- adanya pengendalian atau pengontrolan terhadap semua variabel lain kecuali variabel bebas yang dimanipulasi,
- adanya pengamatan dan pengukuran tindakan manipulasi variabel bebas terhadap variabel terikat sebagai akibat dari tindakan yang dilakukan di memperbaiki / meningkatkan mutu praktik pembelajaran
PTK adalah penelitian tindakan (action research) yang dilakukan dengan tujuan memperbaiki mutu praktik pembelajaran di kelasnya. PTK berfokus pada kelas atau pada proses belajar-mengajar yang terjadi di kelas. PTK harus tertuju atau mengenai hal-hal yang terjadi di dalam kelas. Tujuan utama PTK adalah untuk memecahkan permasalahan nyata yang terjadi di dalam kelas. Kegiatan penelitian ini tidak saja bertujuan untuk memecahkan masalah, tetapi sekaligus mencari jawaban ilmiah mengapa hal tersebut dapat dipecahkan dengan tindakan yang dilakukan. Pada intinya PTK bertujuan untuk memperbaiki berbagai persoalan nyata dan praktis dalam peningkatan mutu pembelajaran di kelas, yang dialami langsung dalam interaksi antara guru dengan siswa yang sedang belajar.
Kerangka Penulisan KTI laporan hasil penelitian umumnya terdiri dari tiga bagian utama:
- Bagian Pendahuluan yang terdiri dari : halaman judul, lembaran persetujuan, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar dan daftar lampiran, serta abstrak atau ringkasan;
- Bagian Isi yang terdiri dari beberapa bab;
- Bagian Penunjang yang umumnya terdiri dari sajian daftar pustaka dan lampiran-lampiran.
- Bab I Pendahuluan atau permasalahan, yang berisi latar belakang masalah, pembatasan, rumusan masalah, tujuan, kegunaan, dll,
- Bab II Kajian Teori atau pembahasan kepustakaan,
- Bab III Metode Penelitian
- Bab IV Hasil Penelitian dan Diskusi Hasil Penelitian,
- Bab V Kesimpulan dan Saran
- Asli: penelitian harus merupakan karya asli penyusunnya, bukan merupakan plagiat, jiplakan, atau disusun dengan niat dan prosedur yang tidak jujur. Syarat utama karya ilmiah adalah kejujuran.
- Perlu: permasalahan yang dikaji pada penelitian itu memang perlu, mempunyai manfaat. Bukan hal yang mengada-ada, atau memasalahkan sesuatu yang tidak perlu lagi dipermasalahkan.
- Ilmiah: penelitian harus berbentuk, berisi, dan dilakukan sesuai dengan kaidah-kaidah kebenaran ilmiah. Penelitian harus benar, baik teorinya, faktanya maupun analisis yang digunakannya.
- Konsisten: penelitian harus disusun sesuai dengan kemampuan penyusunnya. Bila penulisnya seorang guru, maka penelitian haruslah berada pada bidang kelimuan yang sesuai dengan kemampuan guru tersebut. Penelitian di bidang pembelajaran yang semestinya dilakukan guru adalah yang bertujuan dengan upaya peningkatan mutu hasil pembelajaran dari siswanya, di kelas atau di sekolahnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar