Minggu, 10 Mei 2009

Pembelajaran Otentik

Pembelajaran otentik (authentic learning) adalah sebuah pendekatan pembelajaran yang memungkinkan siswa menggali, mendiskusikan, dan membangun secara bermakna konsep-konsep dan hubungan-hubungan, yang melibatkan masalah nyata dan proyek yang relevan dengan siswa (Donovan, Bransford & Pallegrino, 1999). Istilah ‘otentik’ berarti asli, sejati, dan nyata (Webster’s Revised Unabridged Dictionary, 1998).
Pembelajaran ini dapat digunakan untuk siswa pada semua tingkatan kelas, maupun siswa dengan berbagai macam tingkat kemampuan. Prinsip-prinsip pembelajaran otentik:
  1. Berpusat pada siswa;
  2. Siswa belajar secara aktif;
  3. Menggunakan tugas otentik.
Pembelajaran otentik sangat berbeda dengan metode-metode pembelajaran yang tradisional. Ciri-ciri pembelajaran otentik:
  • Belajar berpusat pada tugas-tugas otentik yang menggugah rasa ingin tahu siswa. Tugas otentik berupa pemecahan masalah nyata yang relevan dengan kehidupan siswa;
  • Siswa terlibat dalam kegiatan menggali dan menyelidiki;
  • Belajar bersifat interdisipliner;
  • Belajar terkait erat dengan dunia di luar dinding ruang kelas;
  • Siswa mengerjakan tugas rumit yang melibatkan kecakapan berpikir tingkat tinggi, seperti menganalisis, mensintesis, merancang, mengolah dan mengevaluasi informasi;
  • Siswa menghasilkan produk yang dapat dibagikan kepada audiens di luar kelas;
  • Belajar bersifat aktif dan digerakkan oleh siswa sendiri, sedangkan guru, orangtua, dan narasumber bersifat membantu atau mengarahkan;
  • Guru menerapkan pemberian topangan (scaffolding), yaitu memberikan bantuan seperlunya saja dan membiarkan siswa bekerja secara bebas manakala mereka sanggup melakukannya sendiri;
  • Siswa berkesempatan untuk terlibat dalam wacana dalam masyarakat;
  • Siswa bekerja dengan banyak sumber;
  • Siswa seringkali bekerja bersama dan mempunyai kesempatan luas untuk berdiskusi dalam rangka memecahkan masalah.
Sumber:
Susento
10 Mei 2009

Tidak ada komentar:

Posting Komentar